KETUA Delegasi RI untuk COP29, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan Presiden RI Prabowo Subianto telah menyetujui reboisasi atau penghijauan kembali besar-besaran. Hal itu diungkapkan Hashim saat membuka paviliun Indonesia di acara Konferensi Perubahan Iklim (Presidency of the 29th Conference of the Parties/COP29) di Azerbaijan.
"Sebuah inisiatif baru yang ingin saya umumkan hari ini. Presiden RI Prabowo telah menyetujui program reboisasi besar-besaran hutan kita yang terdegradasi parah," kata Hashim di Stadion Olimpik Baku, Baku, Azerbaijan, Senin (11/11).
Jutaan hektare hutan Indonesia rusak parah. Adapun penyebab hutan yang terdegradasi karena kebakaran hutan dan lahan bertahun-tahun lalu.
Ia menyebut telah menyetujui secara prinsip program reboisasi besar-besaran 12,7 juta hektar ini dengan cara yang beraneka ragam. Adapun yang pemerintah lakukan adalah menciptakan kembali hutan.
"Kami akan beralih dari padang rumput dan semak belukar, kami akan menciptakan kembali menjadi hutan. Dan ini telah terbukti, bukti konsepnya sudah diperlihatkan kepada dunia di sebuah tempat bernama Sambojo Lestari, Balikpapan, Kalimantan Timur ada 1.800 Ha padang rumput telah diciptakan kembali dalam 20 tahun terakhir," ungkapnya.
Sementara pendanaan untuk reboisasi besar-besaran tersebut tidak hanya dari APBN, Pemerintah akan mengundang pihak swasta. Ia menyebutkan salah satu pihak yang tampaknya sudah tertarik, yaitu Bezos Earth Summit Fund.
"Kita tahu bahwa Bezos Earth Summit Fund tertarik untuk membantu reboisasi. Kemudia berbagai LSM lain juga mungkin tertarik untuk melakukan hal ini. Ini adalah sesuatu yang pemerintah di Indonesia akan menyambut baik pihak-pihak internasional untuk ikut memerangi apa yang sudah menjadi masalah global yang disebut pemanasan global," tegasnya.
Ambisi pemerintah tersebut membutuhkan pengetahuan, tenaga, dan biaya yang tidak sedikit, perlu dilakukan dengan cara yang beragam dengan melibatkan sebanyak mungkin jenis pohon dan tanaman, termasuk yang menurut saya sangat penting, yaitu penanaman pohon buah-buahan untuk sekaligus menciptakan kembali habitat bagi satwa liar.
"Karena Pemerintah Indonesia percaya, bahwa itu adalah tugas kita untuk menciptakan lingkungan yang cocok, habitat yang cocok untuk manusia dan satwa liar. Sehingga kita dapat hidup bersama secara harmonis," pungkasnya.(Z-9)